pengalaman kuliah di china

Bagaimanasaya bisa kuliah di UT, semua bermula di tahun 2012. Saat itu saya masih berseragam daster khas emak-emak dengan segala tugas rutinnya: masak, nyuci, nyapu, dkk., termasuk main sama si sulung yang waktu itu berumur 2 tahun. Entah kerasukan setan mana, tiba-tiba saja saya kepikiran untuk kuliah. Saya bosen pegang sapu, pengen pegang buku. CeritaZakie: Pengalaman Kuliah 2+2 di China; Kata Yustin: "Kuliah di China itu Fun Banget" Dajiahao Sobat Brightstar. Menjelang bulan Ramadan kali ini, kami akan membahas tentang bagaimana para umat muslim di China ketika menyelenggarakan pernikahan. Seperti yang kita ketahui, pernikahan tradisional China erat kaitannya dengan warna 2 Jepang. Negara ini nyaris tak mungkin absen dari negara terbaik untuk kuliah di Asia. Jepang menyediakan pengalaman belajar dikelilingi tradisi, sejarah, dan kekayaan budaya namun tak asing dengan kemajuan teknologi. Dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang baik, Jepang menjadi negara kedua paling inovatif di dunia. Ganada yg pny saran ga atau pengalaman tentang belajar bahasa mandarin di china maunya kuliah di china Untuk belajar bahasa mandarin ny kalau bisa juga dekat dengan pasar atau tmpt perdagangan/bisnisnya : Di Singapore aja gan deket, orang Singapore juga ngomongnya Mandarin. Di Singapore 40% ngomong Mandarin, 40% ngomong Inggris, 20% Kuliahdi China. China memiliki deretan universitas terkemuka yang bisa menarik perhatian para pelajar dari seluruh dunia. Bahkan, ada beberapa universitas terbaik di china yang menjadi tujuan bagi para pelajar. Pemerintah China sendiri menargetkan 500.000 calon mahasiswa yang mendaftarkan diri di universitas China pada 2020 ini. Er Flirtet Ständig Mit Anderen Frauen. China adalah salah satu tujuan favorit yang dipilih oleh pelajar internasional dari seluruh penjuru dunia. Pada tahun 2020, dari juta pelajar internasional yang menempuh studi di luar negeri, sebanyak pelajar internasional menjatuhkan pilihannya untuk belajar di Negara Tirai Bambu ini. Akan tetapi, mengapa China? Berikut Schoters sajikan alasan kuliah di China yang bisa dipertimbangkan sebagai negara tujuan studi selanjutnya. 1. Pilihan Studi yang Beragam di China Pelajar internasional memiliki banyak sekali pilihan program studi dari berbagai perguruan tinggi di China. China memiliki kurang lebih college dan perguruan tinggi, yang menawarkan pendidikan di berbagai jurusan untuk tingkat Sarjana, Master dan Doktoral serta program non-Degree, yang juga terbuka untuk pelajar internasional dari seluruh dunia. Pelajar internasional yang masih belum bisa berbahasa China juga tidak perlu khawatir karena terdapat lebih dari jurusan internasional berbahasa Inggris di berbagai perguruan tinggi di China. Selain pilihan studi yang beragam, perguruan tinggi di China juga secara konsisten masuk dalam jajaran perguruan tinggi terbaik di dunia. Berdasarkan peringkat perguruan tinggi dunia tahun 2022 yang dirilis oleh Times Higher Education, terdapat 6 enam perguruan tinggi China yang masuk ke dalam 100 besar perguruan tinggi terbaik dunia, termasuk di antaranya Peking University di Beijing peringkat 16 dunia, Tsinghua University di Beijing peringkat 16 dunia, Fudan University di Shanghai peringkat 30 dunia, Zheijang University di Zhejiang peringkat 75 dunia, Shanghai Jiao Tong University di Shanghai peringkat 84 dunia dan University of Science and Technology of China di Anhui peringkat 88 dunia. Baca juga Tertarik Kuliah di China? Simak Beasiswa CGS 2023 2. Biaya Pendidikan yang Terjangkau Untuk kualitas pendidikan yang tidak kalah dengan kualitas pendidikan di negara maju lainnya, biaya pendidikan di China tergolong lebih murah dibandingkan dengan negara tujuan studi lainnya. Rata-rata uang kuliah untuk perguruan tinggi negeri di China berkisar antara – USD per tahun akademik, jauh di bawah rata-rata uang kuliah perguruan tinggi di Australia yang berkisar sekitar US Dollar per tahun akademik atau Amerika Serikat, dengan rata-rata uang kuliah perguruan tinggi sebesar – USD per tahun akademik. Selain uang kuliah, biaya hidup di China juga lebih terjangkau untuk pelajar internasional dibandingkan dengan negara tujuan studi lainnya. Sebagai contoh, rata-rata biaya hidup di Kota Beijing, salah satu kota termahal di China, berkisar sekitar USD per tahun – jauh di bawah rata-rata biaya hidup di Australia yang mencapai angka sekitar USD per tahun. Tentu saja, perkiraan biaya hidup ini tergantung dari lokasi tempat tinggal dan gaya hidup. Selain itu, untuk membantu pelajar internasional yang berkeinginan untuk melanjutkan studi ke China, terdapat banyak sekali jenis beasiswa yang ditawarkan kepada pelajar internasional di berbagai tingkat pendidikan. Beberapa beasiswa terkenal di China antara lain Chinese Government Scholarship, Beijing Government Scholarship, Shanghai Government Scholarship, Zheijang Provincial Government Scholarship, SUSTEC International Undergraduate Scholarship dan masih banyak lagi. Sebagai tambahan, pelajar internasional yang ingin mencari penghasilan melalui bekerja juga diperbolehkan untuk bekerja paruh waktu dalam masa studi selama paling lama 40 jam per bulan. 3. Kesempatan Belajar Bahasa Asing Belajar di China memberi kesempatan berharga untuk belajar bahasa Mandarin secara langsung di negara asalnya. Bahasa Mandarin barangkali adalah salah satu bahasa tersulit di dunia, namun bukannya tidak mungkin untuk menguasai bahasa asing yang satu ini. Dengan menempuh pendidikan di China, pelajar internasional memiliki kesempatan untuk mempelajari bahasa Mandarin secara langsung selama menempuh pendidikan, sambil sekaligus berbaur dengan masyarakat sekitar. Mengingat Mandarin adalah salah satu bahasa yang paling banyak digunakan di dunia, menguasai bahasa Mandarin dapat menjadi keunggulan yang dimiliki pelajar yang menyelesaikan studi di China. Tertarik berkuliah di China dengan beasiswa dan ingin berkonsultasi lebih lanjut dengan konsultan expert? Schoters bisa bantu kamu mulai dari persiapan memilih universitas, beasiswa, persyaratan dokumen hingga interview. Silahkan klik tombol “Konsultasi Kuliah di Luar Negeri” di bawah ini dan kamu bisa bebas tanya apapun👇 4. Kemudahan Mencari Pekerjaan Setelah Lulus Pelajar internasional yang menempuh studi di China memiliki kesempatan besar untuk bekerja di berbagai perusahaan global, khususnya perusahaan internasional yang berbasis di China. Mengingat China adalah salah satu negara di dunia dengan pertumbuhan ekonomi tercepat, kesempatan bekerja dengan berbagai perusahaan global semakin terbuka lebar bagi lulusan yang menyelesaikan studinya di China. Pengalaman belajar dan beradaptasi di China akan menjadi pengalaman unik yang tidak akan mudah dimiliki oleh orang lain. 5. Banyaknya Aktivitas Menarik di China China adalah negara yang indah untuk dikunjungi dengan berbagai aktivitas menarik yang bisa dilakukan selain belajar. Pelajar internasional juga bisa mendapatkan berbagai pengalaman menarik lainnya sambil belajar di China, seperti mengunjungi Kota Terlarang Forbidden City di Beijing, berjalan kaki menyusuri pemandangan alam di Taman Nasional Zhangjiajie, melihat panda bermain sambil mengunyah bambu di Szechuan, menikmati berbagai kuliner China yang bervariasi dari segi warna dan rasa sampai mencoba belajar wushu ala Stephen Chow di salah satu kuil di Gunung Yuntai. Menarik bukan? Jadi, tunggu apa lagi? Dengan alasan menarik kuliah di China berikut, jangan ragu untuk mendaftar ya! Baca juga Ingin Melanjutkan Studi di China? Ini Daftar 6 Universitas Terbaik di China Siap Mendaftar Beasiswa Impianmu? Masih ragu atau sudah yakin bisa menaklukkan beasiswa incaran kamu? Konsultasikan keraguan kamu kepada konsultan experts Schoters Ingin mendapatkan program bimbingan persiapan beasiswa yang paling tepat untuk kamu? Dapatkan program terbaik di sini Bentar lagi bakal berangkat kuliah di China nih. Apa saja persiapan yang harus dilakukan untuk kuliah di China? Baca tips-nya! Oke, saya bakal sharing berdasarkan pengalaman pribadi saya. Perlu dipahami dulu kalau tips yang akan saya berikan lebih untuk teman-teman yang sudah diterima sekolah atau universitas di China ya. Kalau belum dan tertarik untuk kuliah di China, saya saranin untuk coba daftar program beasiswa Chinese Government Scholarship saja. Persiapan kuliah di China sebelum kamu berangkat ada beberapa yaitu 1. Mengurus visa pelajar Tentunya sebelum berangkat kuliah di China kamu harus mengurus visa pelajar terlebih dahulu. Ada 2 jenis visa pelajar yaitu Visa X1 lebih dari 180 hari dan Visa X2 kurang dari 180 hari. Untuk kuliah berarti kamu harus apply Visa X1. Baca tulisan saya sebelumnya tentang cara mengurus visa China sendiri. 2. Belajar Bahasa Mandarin Ada baiknya kamu belajar Bahasa Mandarin agar mempermudah komunikasi dengan orang lokal. Kalau kamu apply beasiswa mungkin sudah ikut kursus Bahasa Mandarin karena harus ikut ujian HSK. Tapi, kalau mau ambil jurusan kuliah Bahasa Inggris pun seperti saya, tidak ada salahnya belajar Bahasa Mandarin. Memang tidak gampang, apalagi Bahasa Mandarin menggunakan karakter khusus, bukan alfabet. Setidaknya bisa ngomong dikit-dikit walaupun hanya percakapan dasar. Rata-rata orang sana tidak jago Bahasa Inggris, jadi kalau mau beli barang atau bertanya harus menggunakan Bahasa Mandarin. Coba belajar lewat aplikasi seperti duolingo, atau ambil kursus atau les privat. 3. Download aplikasi VPN Penting banget! Download dulu aplikasi VPN sebelum berangkat ke China. Kenapa? Karena di China banyak aplikasi yang biasa kita gunakan seperti google, facebook, whatsapp, semuanya diblokir. Nah, karena itulah butuh yang namanya aplikasi VPN. Aplikasi VPN ada yang gratis dan berbayar. Cuma dari pengalaman saya yang gratis tidak bisa diandalkan, sering putus trus lambat lagi. Pas di China saya pakai aplikasi yang bernama AstrillVPN. Walaupun harganya lumayan ya, tapi koneksinya benar-benar lancar dan juga aman. Ada juga beberapa rekomendasi vpn lain yang bisa kamu gunakan di China baik yang gratis maupun berbayar. 4. Mempersiapkan dokumen dan barang pribadi yang perlu dibawa List dokumen yang perlu kamu bawa ada Paspor Admission letter Form JW201/JW202 Hasil physical examination di Indonesia Pas foto Saya juga bawa ijazah terakhir untuk jaga-jaga saja tapi akhirnya tidak pernah digunakan. Kalau untuk barang-barang sih tergantung kebutuhan pribadi saja ya. Menurut saya tidak perlu bawa banyak terlalu banyak barang karena nanti bisa di Taobao, surga belanja online murahnya di China. Mau nyari indomie, kecap manis, sambal, ya produk indo gitu banyak kok di Taobao. Bahkan kadang di supermarket ada juga, jadi tidak perlu khawatir kangen dengan masakan Indo. Kemungkinan tahun ajaran baru dimulai pada Bulan September yaitu di musim gugur jadi bisa bawa jaket. Tapi pas saya datang sih masih panas. Bawa juga uang secukupnya. Biaya hidup di China tidak terlalu mahal kurang lebih sama dengan Indonesia. Hanya saja pas awal datang mungkin butuh ngeluarin duit untuk bayar deposit asrama, melakukan physical examination lagi, dan biaya untuk mengganti visa ke residence permit. Saya saranin kalau kamu diterima beasiswa, brarti asrama kan gratis ya. Jaga-jaga bawa aja sekitar 5,000 RMB atau Rp 10juta untuk biaya hidup sebulan pertama. Kalau bukan penerima beasiswa, mungkin harus bawa lebih karena harus membayar asrama dan uang sekolah nantinya. Baca juga Persiapan Berangkat ke Australia Setelah Dapat Visa WHV 5. Gabung dengan komunitas Wajar, kalau baru sampai ke tempat baru yang belum pernah didatangi pasti bingung, was-was, dan rempong. Nah, sebelum kamu berangkat nih, kamu bisa gabung ke komunitas baik lewat facebook atau instagram untuk mendapat arahan dari teman-teman lain yang sudah tinggal di China. Salah satu komunitas yang sangat aktif adalah Perhimpunan Pelajar Indonesia Tiongkok PPIT. Hampir di setiap kota besar ada perhimpunan khusus, contohnya di Chengdu ada grup khususnya PPIT Chengdu. Komunitas atau organisasi ini sering menyelenggarakan berbagai event, gathering, dan lainnya. Walaupun hidup di negara lain kamu bakal berasa seperti di rumah karena adanya teman-teman dari Indonesia lain yang bakal membantu kamu. Kamu juga bisa hubungi saya langsung kok, terutama kalau kuliahnya di Chengdu. Kalau tidak ada halangan, ataupun lokasi saya masih di Chengdu nanti bisa saya bantu. Baca juga Syarat Mendaftar Au Pair dan Persiapannya! Teman-teman baru di China Persiapan setelah berangkat kuliah di China Menurut saya setelah sampai di China lebih banyak lagi hal-hal yang harus diurus. Saya bakal sebutin juga biar nanti pas sampai di China tidak kagok. 1. Daftar ulang di kampus Biasanya kalau dapat beasiswa, kampus akan mengurus transportasi yang telah dijadwalkan untuk mahasiswa. Kalau tidak pun kamu bisa langsung menuju kantor administrasi khusus untuk mahasiswa internasional. Dari pengalaman saya, universitasnya kadang ada 2 bangunan. Jadi pastikan terlebih dahulu bangunan kampus yang mana. Contohnya universitas saya memiliki dua bangunan, sedangkan jarak antar keduanya cukup jauh. Kalau naik metro atau subway sekitar 40 menit. Cek baik-baik untuk pendaftaran mahasiswa baru itu di mana. Pada saat pendaftaran ulang biasa dicek kembali dokumen-dokumen dan apakah masih perlu melunasi pembayaran, mengurus dormitory, dan perihal administrasi lainnya. Walaupun saya dapat beasiswa, tetap harus membayar deposit asrama sebesar RMB 1,000. Makanya sebelumnya saya sarankan bawa duit lebih hehe. Baca juga Cara Menulis Research Proposal Bahasa Inggris yang Baik 2. Melapor ke kantor polisi terdekat Setelah menyelesaikan urusan administrasi, pihak sekolah akan mengarahkan kamu untuk melaporkan diri ke kantor polisi terdekat. Di China itu memang super banyak peraturannya kalau berhubungan dengan foreigner atau orang asing. Tidak hanya untuk pelajar saja. Bagi yang kerja juga harus melapor ke kantor polisi di area tempat tinggal. Kamu bawa saja berkas dari kampus, dan serahkan saja ke kantor polisi tersebut. Nanti kamu akan dapat kertas yang menandakan kalau kamu sudah membuat laporan untuk tinggal di area tersebut. Nanti kalau pindah tempat tinggal, harus melapor lagi ke kantor polisi di daerah tersebut. 3. Mengganti visa menjadi residence permit Okay, saya pikir visa yang sudah kita urus dari Indonesia berlaku selama kita study di China. Ternyata tidak! Visa tersebut hanya berlaku 1 bulan saja setelah masuk. Kamu harus ubah visa tersebut menjadi residence permit di kantor yang bernama Public Security Bureau PSB. Setelah dapat residence permit inilah kamu baru bisa keluar masuk China selama setahun atau disesuaikan dengan berapa lama kamu kuliah di China. Biaya untuk membuat residence permit ini RMB 500. Dokumennya akan diberi tahu oleh kampus. 4. Melakukan physical examination Salah satu syarat untuk mendapat residence permit adalah memiliki hasil physical atau medical exam. Kalau tidak salah waktu itu saya melampirkan hasil dari medical exam di Indonesia. Kemudian dihubungi oleh PSB kalau harus melakukan physical examination ulang lagi. Di Chengdu ada rumah sakit khusus untuk foreigner buat ngelakuin physical exam. Mungkin di kota lain sama. Keluar biaya lagi buat ngelakuin physical exam ini sebesar RMB 500. Baca juga Contoh Study Plan dalam Bahasa Inggris untuk Melamar Beasiswa Trip bareng bersama teman-teman 5. Download aplikasi penting di China Bukan bermaksud untuk lebay tapi di China kalau keluar rumah cuma bawa HP aja bisa survive kok. Yep, apa-apa bisa dilakukan lewat HP – naik metro, melakukan pembayaran, beli ini itu. Aplikasi yang wajib kamu download di China adalah Wechat. Singkatnya sih aplikasi ini serba bisa. Saya sudah pernah tulis sebelumnya aplikasi apa saja yang harus kamu download di China. 6. Beli SIM Card Di China ada 3 operator telekomunikasi utama yaitu China Mobile, China Unicom, dan China Telecom. Yang paling populer adalah China Mobile dan China Unicom. Saya pribadi pakai China Unicom, sebulan cuma RMB 20 tapi dapat 1 GB aja kalau ga salah, hehe. Tapi saya sering pakai wifi sih, jadi engga butuh data lebih gede. Dengar-dengar sih koneksi paling stabil adalah operator China Mobile. Nanti sampai di China kamu bisa bandingkan harga dan paket yang cocok. Untuk beli kartu SIM harus bawa paspor. Tidak semua toko cabang bisa buka kartu SIM untuk foreigner, jadi bisa coba tanya teman atau senior lain yang sudah stay lebih lama. Baca juga Tips Sewa Apartemen di Singapore, Baca Dulu! 7. Membuka akun bank Kalau kamu penerima beasiswa, pihak kampus akan informasiin ke kamu harus buka akun di bank yang mana. Karena uang saku bulanan yang akan kamu terima ditransfer oleh pihak universitas. Saya disarankan untuk membuka akun di China Construction Bank CCB. Lagi-lagi tidak semua cabang yang bisa membuka akun untuk foreigner. Pilihan bank lain yang populer ada Bank of China BOC, Agricultural Bank of China ABC, dan Industrial and Commercial Bank of China ICBC. Keempat bank yang saya sebutkan adalah 4 bank terbesar di China. Kalau mau kirim uang dari luar negeri ke Indonesia atau sebaliknya bisa menggunakan Wise ya. Penutup Kurang lebih itu sih yang mau saya bagikan tentang persiapan kuliah di China biar kamu ada bayangan lebih jelas. Kalau ada yang kurang dimengerti atau mau ditanyakan silahkan boleh hubungi saya. Nonanomad bekerjasama dengan partner lain melalui program afiliasi. Yang berarti jika kamu booking melalui link di artikel ini, Nonanomad akan mendapat komisi tanpa kamu harus membayar lebih. Nah, dengan cara ini kami dapat terus menulis artikel tentang traveling. Jika artikel ini bermanfaat tolong di share ya di sosmed kamu. Menggunakan foto atau gambar dari situs ini diperbolehkan, asalkan sertakan juga ya link back ke situs Nonanomad. Terima kasih. Post Views 1,695 Foto bersama teman Indonesia berlatar belakang Danau Weiming dan Menara Boya. Kedua tempat ini merupakan ikon landmark terkenal di Peking University. Hai semua! Kali ini, kita mendapatkan kesempatan untuk mendengarkan cerita dari kontributor kita Harry, yang berkuliah di “Harvard of China”. Penasaran bagaimana caranya hingga Harry dapat berkuliah S2 di China? Yuk, kita baca kisahnya! *** “Hah? Kuliah di China? No no no, kalau sekedar jalan-jalan sih boleh lah ya. Tapi kalau kuliah, gak mau aku.” Masih teringat dalam benak saya, kalimat yang pernah saya ucapkan kepada teman saya sewaktu kuliah S1 dulu. Namun, semuanya berubah karena “keisengan” saya. Halo! Nama saya Harry, asal Medan. Saya adalah lulusan Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara pada tahun 2013. Seperti kebanyakan lulusan anak “Sascin”, saya memutuskan menjadi guru Bahasa Mandarin untuk menafkahi diri saya sendiri tanpa keluarga, saya masih single, cie. Pekerjaan sebagai guru privat saya tekuni mulai dari tahun 2009 hingga saya lulus. Bahkan setelah lulus pun, saya tetap lanjut mengajar karena saya pribadi sudah merasa nyaman dengan pekerjaan ini. Suatu hari pada tahun 2016, adik saya melihat penawaran pelatihan guru Bahasa Mandarin ke Beijing selama 21 hari. Karena kebetulan saya punya hobi berwisata dan terobsesi dengan segala sesuatu yang berbau murah-murah adik saya menekankan kalau saya hanya perlu membayar dan tiket pesawat saja, tentu saja, saya mendaftarkan diri, dengan tujuan tidak lain tidak bukan adalah jalan-jalan “gratis”. ISENG yah! Selama perjalanan pelatihan 21 hari, saya berkenalan dengan teman-teman baru, berkunjung ke tempat baru, dan merasakan pengalaman baru. Sepulangnya dari sana, saya tetiba memiliki sebuah niat, “Kalau bisa kuliah di Beijing, lumayan juga ya?” Perjalanan saya pun dimulai dari sini, dari keisengan, eh, maksud saya, dari sebuah niat. Foto bersama teman-teman yang mengikuti pelatihan guru Bahasa Mandarin di Beijing pada tahun 2016. Kami selalu memanfaatkan waktu kosong untuk berwisata. Tentu saja, kebanyakan sayalah yang menjadi penggagas untuk berjalan-jalan ke tempat tertentu. Lalu, saya pun mulai aktif mencari informasi tentang berbagai beasiswa yang tersedia, mulai dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan LPDP, Chinese Government Scholarship CGS, Confucius Institute Scholarship CIS, dan berbagai beasiswa lainnya. Akhirnya, karena jurusan pengajaran Bahasa Mandarin yang ingin saya ambil, pilihan saya jatuh kepada beasiswa CIS karena ruang lingkup yang lebih kecil dan tentu saja kompetitor yang lebih terbatas, hohoho. Alasan lainnya adalah karena beberapa teman S1 saya sudah ada yang berhasil melanjutkan studi ke Tiongkok dengan beasiswa yang sama, sehingga mencari referensi atau informasi terkait beasiswa akan menjadi lebih mudah. Setelah menetapkan beasiswa, saya pun mulai memilih universitas. Pilihan saya jatuh kepada 2 universitas Peking University dan Fudan University. Alasan saya memilih 2 universitas ini adalah Peking University merupakan salah satu universitas terbaik di seluruh Tiongkok, sementara Fudan University merupakan universitas terbaik di Shanghai. Saat itu memang saya ingin merasakan suasana Shanghai jika tidak berhasil masuk ke Peking University. Beberapa hari setelah saya tiba di Beijing, saya memutuskan untuk mengelilingi kampus dengan sepeda sewaan. Konsep sepeda sewa sangat umum ditemukan di kota besar di Tiongkok sekarang ini. Harga saat itu adalah yuan setara Rp 200 per 30 menit untuk mahasiswa. Alasannya? Yah… bisa jalan-jalan gratis sambil belajar… Hehehe iseng lagi ya Pak. Toh saya baru pulang dari Beijing, jika tidak berhasil masuk ke universitas top, kenapa tidak ganti ke universitas terbaik di kota terpadat di Tiongkok, Shanghai? Alasan lainnya memilih kota Beijing dan Shanghai, adalah karena menurut saya, dua kota ini merupakan kota utama di Tiongkok selain Guangzhou dan Shenzhen. Jadi, selain sekolah, saya memang dari awal sudah menetapkan hati untuk mencari “kesempatan” baru di Tiongkok. Oh ya, ini sebenarnya juga pilihan yang “iseng”, mengingat saya bukan merupakan lulusan universitas ternama di Indonesia, tidak memiliki latar belakang akademis yang luar biasa, dan tidak terlalu suka belajar. Pikiran saya saat itu “Iseng ah coba tembak ke universitas top, siapa tau tembus.” Gile aje! Oh ya, jadi untuk program beasiswa CIS itu, saya hanya perlu melamar ke institusi beasiswa dalam hal ini online via website CIS saja tanpa perlu melamar secara terpisah ke universitas dituju. Jadi CIS-lah yang akan mengirimkan lamaran saya ke universitas tujuan saya. Sekedar catatan, proses ini mungkin akan berbeda untuk program beasiswa yang lain. Misalnya ada program beasiswa yang mewajibkan kamu untuk memperoleh Admission Letter dari universitas dituju sebelum bisa melamar beasiswa, nah kalau untuk kasus seperti ini, berarti kamu harus mengirim lamaran ke universitas dituju dan institusi beasiswa secara terpisah. Jangan lupa memperjelas alur administrasi program beasiswa yang kamu inginkan ya! Selama musim dingin, Danau Weiming akan berubah menjadi lapisan es dan biasanya akan “disulap” oleh pihak universitas menjadi lapangan ice skating! Singkat cerita, saya mengikuti pelatihan guru Bahasa Mandarin di Medan, mendapatkan surat referensi dari profesor yang datang mengadakan latihan, mengurus seluruh berkas beasiswa, digoyahkan imannya dengan ditawarkan beasiswa ke Guangzhou dan Shenzhen tapi saya tolak karena saya sudah bertekad ingin ke Beijing dan Shanghai, submit dokumen online melalui website hingga mendapatkan panggilan tes dari jurusan School of Chinese as Second Language, Peking University. Interview-nya terdiri dari 2 sesi tertulis dan lisan. Karena kendala waktu dan tempat, saya akan ceritakan proses tes di lain waktu. Dan… ta da!!! Pengumumannya keluar. Saya diterima! Saya diterima di Peking University dengan beasiswa penuh dari Confucius Institute Scholarship! Tidak ada kata-kata yang bisa menggambarkan perasaan saya pada saat ini. Saya pun mempersiapkan mental dan diri saya. Email yang dikirim oleh sistem, menyatakan bahwa saya telah diterima oleh Peking University dan memperoleh beasiswa CIS. Pada 28 Agustus 2017, saya berangkat ke Beijing, memulai kehidupan saya yang baru. Hidup di luar tidaklah mudah, gaes. Tidak ada seorang pun yang saya kenal ketika pertama kali tiba di sana. Saya berjalan kaki dua jam hanya untuk mencari makanan di hari kedua saya tiba di Beijing. Kebetulan saya adalah seorang vegetaris yang ketat, pilihan makanan saya sangat terbatas. Ini sudah menjadi salah satu kekhawatiran saya sebelum berangkat, bahkan saya sudah terlebih dulu mencari daftar tempat makan yang menyediakan makanan vegetarian. Selain dari kebutuhan makanan setiap hari, kemampuan self-management saya juga diuji Bagaimana menjaga diri sendiri agar tidak sakit? Apa yang harus lakukan untuk menjaga diri kita tetap aman? Bagaimana cara mencuci baju dan piring? Apa yang harus dilakukan setelah baju keluar dari mesin cuci? Apa fungsi softener? Bagaimana cara mengepel dan menyapu? Jujur saja, berapa banyak dari kita sih yang pernah mencuci dan menjemur baju sendiri? Menurut saya, ini semua adalah hal dasar yang harus dipersiapkan oleh seseorang yang ingin menuntut ilmu ke luar negeri. Menurut persepktif saya, masih ada 2 jenis tantangan lain selain self-management yang saya sebutkan di atas hard skill akademis dan soft skill nonakademis. Foto pertama saya di kampus, kebetulan saat itu adalah masa orientasi mahasiswa baru. Dari sisi akademis, tantangannya sangat luar biasa. Sistem belajarnya sama sekali berbeda dengan S1 saya dulu. Saya terkejut saat pertama kali disuruh membuat “xiao lunwen” skripsi kecil/ paper/ makalah, yaitu saat melihat mahasiswa saling berdebat mempertahankan pendapat akademisnya masing-masing, melihat mahasiswa yang dengan berani bertanya bahkan membantah pendapat profesor atau dosen yang sedang mengajar. Saya juga terkagum-kagum mendengar pemikiran teman-teman lokal kebetulan jurusan saya melakukan pembagian terhadap mahasiswa internasional dan mahasiswa lokal Tiongkok, pemikiran mereka kritis, pertanyaan mereka to the point, cara mereka mengajukan pendapat jelas, bahasa mereka mudah dimengerti namun mengandung pemikiran yang mendalam. Belum pernah saya melihat kondisi belajar mengajar atau proses diskusi seperti ini selama 4 tahun pembelajaran saya di Indonesia. Foto wisuda saya dan teman-teman di depan gedung fakultas. Karena padatnya jadwal teman-teman, tidak banyak yang bisa mengikuti sesi foto bersama ini. Dari sini, pola pikir saya menjadi terlatih, pemikiran saya menjadi sedikit lebih tajam, saya menjadi lebih kritis dan lebih thoughtful. Ketika dihadapkan dengan masalah yang memerlukan pemecahan, pertimbangan saya menjadi lebih menyeluruh. Saya pikir, semua ini merupakan kristalisasi dari penyelesaian tugas-tugas yang diberikan, setiap halaman tesis yang saya selesaikan, diskusi demi diskusi yang pernah saya ikuti, pengamatan terhadap gaya bicara, pola pikir, dan pembahasan akademis dari berbagai dosen dan profesor terkemuka di Peking University. Dari sisi nonakademis, ini juga merupakan sebuah tantangan yang baru bagi saya. Selain segi diet, saya juga ditantang untuk menjadi lebih pintar dalam pembawaan diri. Apa yang harus dilakukan saat pertama kali bertemu dengan orang baru? Bagaimana cara memulai pembicaraan? Apa yang harus kita lakukan saat orang lain mengundang kita ke kamarnya untuk makan malam kebetulan mahasiswa internasional tinggal di gedung asrama yang berdekatan? Apa yang harus kita bawa? Bagaimana kita harus bersikap agar tidak terkesan sombong padahal sebenarnya kita malu memulai pembicaraan? Atau tidak terkesan kepo padahal kita ingin menunjukkan perhatian dan empati kita? Apa yang harus dilakukan saat terjadi konflik atau perbedaan pendapat saat kita sedang menyelesaikan tugas kelompok? Bagaimana kalau homesick? Rindu orang tua, rendang, dadar Padang, sate kacang atau rujak? Ke dalam, saya dituntut untuk bisa lebih memahami diri sendiri, mengontrol emosi diri sendiri, melengkapi kebutuhan dan menjaga keamanan diri sendiri. Ke luar, saya harus beradaptasi dengan lingkungan baru, teman baru, perbedaan kebudayaan, bahasa, gaya hidup, bahkan lelucon yang kadang tidak nyambung? Tipikal masakan saya pada awal semester pertama kuliah di Beijing. Karena susah cari makan, akhirnya saya memutuskan untuk belajar masak sendiri di asrama. Selain kesulitan-kesulitan rill yang saya hadapi selama dua tahun di Beijing, seperti kurus 10 kg karena makanan yang tidak cocok atau karena lebih aktif berjalan karena modal transportasi hanya sepasang kaki dan MRT saja di sana; stres berat saat menentukan judul penelitian thesis; target literature review yang harus saya balap dalam sehari; tugas kecil dan ujian setiap mata kuliah serta berbagai kesulitan lainnya, sebenarnya saya cukup enjoy dengan perjalanan S2 saya selama 2 tahun di Beijing. Seperti yang saya ceritakan di atas, pemikiran saya menjadi lebih kritis, saya menjadi lebih pintar membawa diri dan beradaptasi, dan yang paling penting adalah, jiwa petualangan saya bisa dilampiaskan sepuas-puasnya. Tidak puas juga sih, yah… lumayan lah. Setidaknya dalam dua tahun saya bisa pergi ke “gunung utama dari 5 gunung terkenal” Tai Shan Gunung Tai di kota Shandong, ke kota Tianjin yang menurut saya adalah “mini Eropa”-nya China, ke Datong untuk mengagumi ukiran Buddha setinggi puluhan meter di dinding goa, ke Inner Mongolia untuk merasakan pengalaman menaiki unta dan bermain pasir sepuasnya, ke Shanghai, Suzhou, dan Hangzhou sebagai perjalanan kelulusan saya dengan orang tua saya dan juga perjalanan terakhir saya sampai saat ini, ini belum termasuk tempat-tempat menarik di dalam kota Beijing yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu! Dan saya sering mengatakan, dari pengalaman dua tahun kuliah, hal paling berharga yang saya dapatkan adalah… persahabatan! Pesta menyambut tahun 2018 bersama mahasiswa Internasional. Yup, tidak salah! Satu kata “persahabatan” cukup bisa mewakili kepuasan pribadi saya selama dua tahun di Beijing. Saya bisa berkenalan dan menjalin hubungan dengan berbagai orang yang hebat dari seluruh dunia tidak selebay itu sih, cuma beberapa negara saja sebenarnya, tapi kemungkinannya memang tidak terbatas!. Mulai dari teman sekamar saya anak jurusan hukum yang mengajarkan saya pola pikir super kritis dan analitis, teman-teman dari Indonesia yang kocak-kocak dan bisa diajak curhat saat sedang ingin celoteh dalam Bahasa Indonesia bisa rindu ngomong Bahasa Indonesia lho kalau udah kelamaan di sana!, ada teman Jepang yang terkena culture shock saat pertama kali bertemu dengan saya, ada teman dari Norwegia yang super kocak orangnya, ada teman dari Amerika yang pernah mengunjungi saya di Medan! Ada teman dari Korea yang mengajarkan kepada saya kalau panggilan oppa ternyata hanya boleh diucapkan oleh wanita saja, teman Korea yang lain mengajarkan bagaimana tampil rendah hati meskipun cakep untung saya sempat membuat sebuah video Youtube dengannya, ada juga teman-teman dari Malaysia dengan berbagai kepribadian. Karena kesukaan saya dengan budaya dan bahasa Jepang, tidak lupa juga saya memanfaatkan kesempatan ini untuk “berguru” dengan salah satu teman Jepang saya sementara dia belajar Bahasa Mandarin dari saya. Foto dengan teman-teman mahasiswa internasional dan dekan fakultas pada acara malam perayaan tahun baru yang diselenggarakan oleh fakultas. Saya rasa semua persahabatan ini tidak ternilai harganya, dan menurut saya, mereka-merekalah yang membuat saya berkembang hingga hari ini, saya belajar banyak dari mereka, tentang apa saja, mulai dari hidup, financing, kehidupan setelah menikah, perceraian, konflik rumah tangga, pekerjaan, geografi, bahasa, semuanya deh! Oh ya, sebenarnya awal mula saya memiliki channel Youtube itu juga karena judul tesis saya lho. Kebetulan tesis saya adalah berupa hasil karya video pembelajaran singkat tentang perbedaan kata dalam Bahasa Mandarin, dan saya seperti menemukan hobi baru saya. Lalu jadilah channel Youtube saya! Sebenarnya tujuan saya buat channel itu sederhana sih, saya ingin memberikan informasi kepada teman-teman tentang kehidupan belajar di Tiongkok. Setidaknya, dengan beberapa video yang saya buat, teman-teman memiliki sedikit gambaran tentang proses mendaftar beasiswa, lingkungan kehidupan dan belajar di Tiongkok dan sebagainya. Tentu saja, untuk info lebih lengkapnya, teman-teman harus pintar mencari informasi dari sumber yang bisa dipercaya ya! Jangan lupa kepoin Channel saya untuk berbagai informasi tentang kuliah dan beasiswa ke China. Pesan untuk kalian? Kenali dirimu dengan baik, tahu jelas tujuan dirimu sendiri, cari informasi dari sumber terpercaya, jangan takut untuk mencoba, dan… jangan lupa iseng! Buat kamu-kamu yang sedang berada di zona nyaman sekarang, boleh saja sih enjoy untuk sementara waktu, tapi jangan sampai keterusan yah! Mumpung masih muda. Oh ya, saya sekarang sedang bekerja di sebuah perusahaan yang bergerak di bagian gaming dengan posisi content localization bahasa keren dari translator! di Tiongkok. Kebetulan saat kecil dulu, saya suka bermain gim, pas cari lowongan pekerjaan, ketemu perusahaan game, iseng-iseng lamar, eh… diterima dan betah juga sih pekerjannya. Jadi, sebenarnya bisa dikatakan, semua ini bermula dari “keisengan” saya ingin jalan-jalan gratis 21 hari dengan modal 1 juta saja! Lumayan kan? *Semua foto dari penulis. Kuliah di China dapat memberikan pengalaman yang unik dan menarik dengan lingkungan sosial dan budaya yang dihadapi. Apalagi sistem pendidikan di China tidak kalah maju dengan yang ada negara-negara Barat. Yang menarik lagi, biayanya tentunya jauh lebih terjangkau dibandingkan kuliah di Eropa atau terkenal memiliki budaya yang sangat kaya dan beragam. Mahasiswa internasional dapat memanfaatkan kesempatan untuk mempelajari lebih jauh tentang budaya China, termasuk makanan, seni, sejarah, dan pendidikan China sangat menekankan pentingnya nilai akademik, sehingga mahasiswa harus serius dalam menghadapi ujian. Meski begitu hehidupan kampus di China terbilang sangat dinamis dan menyenangkan. Banyak universitas memiliki klub dan organisasi mahasiswa yang aktif, sehingga mahasiswa dapat berpartisipasi dalam berbagai kegiatan sosial dan tak kalah menarik, lulusannya dapat mencari pekerjaan di China. Apalagi negeri ini saat ini memiliki perekonomian yang berkembang pesat, sehingga ada banyak kesempatan karir yang tersedia bagi lulusan universitas di Kuliah di Kuliah yang Budaya yang Pendidikan yang Karir yang yang BaikBiaya Kuliah Di Asuransi LainnyaPilihan Kuliah di Ilmu HukumBeasiswa Kuliah di Pemerintah China CSC Pemerintah InternasionalKuliah di China Pakai Bahasa Apa?Persiapan dan Syarat Untuk Kuliah di yang KesehatanKeuntungan Kuliah di ChinaLantas apa saja keuntungan kuliah di China? Setiap mahasiswa internasional harus mempertimbangkan tujuan dan minat mereka sebelum memutuskan untuk menuntut ilmu di China atau di negara pendidikan tinggi di China memiliki sejumlah keuntungan, antara lain Kuliah yang TerjangkauBiaya kuliah di China relatif lebih terjangkau dibandingkan dengan negara-negara Barat. Ini adalah salah satu faktor yang membuat China menjadi destinasi studi populer di kalangan mahasiswa Budaya yang BerhargaKuliah di China memberikan pengalaman budaya yang berharga bagi mahasiswa internasional. Mahasiswa dapat mengalami budaya China, belajar bahasa Mandarin, dan mengenal orang-orang dari berbagai belahan Pendidikan yang BaikUniversitas di China terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan mereka. Beberapa universitas terbaik di China telah mencapai peringkat dunia yang baik dan menawarkan program-program akademik yang berkualitas China menawarkan berbagai jenis beasiswa untuk mahasiswa internasional, baik untuk program sarjana, magister, atau doktoral. Ada juga beasiswa dari universitas-universitas di China dan lembaga-lembaga swasta yang dapat membantu mahasiswa internasional menutup biaya kuliah dan biaya hidup selama studi di Karir yang LuasChina adalah salah satu ekonomi terbesar di dunia dan memiliki pertumbuhan ekonomi yang pesat. Sebagai hasilnya, China menawarkan banyak peluang karir di berbagai bidang dan industri, terutama bagi para lulusan universitas di yang BaikChina memiliki infrastruktur yang baik, termasuk transportasi dan teknologi, sehingga memudahkan mahasiswa internasional untuk mengakses sumber daya dan fasilitas di universitas dan di luar Kuliah Di ChinaApakah biaya kuliah di China mahal? Biaya kuliah di negeri tirai bambu ini dapat bervariasi tergantung pada universitas dan program studi yang diambil. Berikut adalah beberapa komponen biaya kuliah yang harus diperhatikan oleh calon mahasiswa internasional PendaftaranBiaya pendaftaran biasanya dibayarkan ketika mendaftar ke universitas atau program studi tertentu. Biaya ini biasanya berkisar antara 400 hingga 800 yuan sekitar $60 hingga $120 USD tetapi dapat lebih mahal tergantung pada KuliahBiaya kuliah di China juga bervariasi tergantung pada universitas dan program studi. Biaya kuliah untuk program sarjana biasanya berkisar antara hingga yuan per tahun $3,000 hingga $7,500 USD, sedangkan biaya kuliah untuk program pascasarjana biasanya lebih tinggi. Beberapa universitas mungkin menawarkan biaya kuliah yang lebih rendah untuk mahasiswa internasional yang memenuhi syarat untuk KehidupanBiaya hidup di China juga bervariasi tergantung pada lokasi dan gaya hidup. Biaya hidup di kota-kota besar seperti Beijing dan Shanghai biasanya lebih tinggi daripada kota-kota kecil atau daerah pedesaan. Rata-rata biaya hidup mahasiswa di China adalah sekitar hingga yuan per bulan $150 hingga $300 USD yang mencakup biaya makan, akomodasi, transportasi, dan kegiatan Asuransi KesehatanMahasiswa internasional di China harus memiliki asuransi kesehatan yang mencakup biaya perawatan medis di China. Biaya asuransi kesehatan berkisar antara 600 hingga yuan per tahun $90 hingga $180 USD. VisaMahasiswa internasional di China harus memiliki visa pelajar untuk belajar di China. Biaya visa pelajar adalah sekitar 400 hingga 800 yuan $60 hingga $120 USD tergantung pada negara asal LainnyaBeberapa universitas mungkin membebankan biaya lain seperti biaya buku, biaya transportasi, biaya perumahan, dan biaya Kuliah di ChinaAda banyak program kuliah yang tersedia sebagai pilihan kuliah di China. Berikut adalah beberapa program kuliah yang populer di China MandarinUniversitas di China menawarkan program studi Mandarin bagi mahasiswa internasional yang ingin belajar bahasa Mandarin dan budaya China. Program ini bisa berupa program intensif yang berlangsung selama beberapa minggu atau program selama satu semester atau satu TeknikChina dikenal sebagai produsen teknologi terkemuka dunia, oleh karena itu program studi teknik seperti teknik informatika dan komputer, teknik elektronik, teknik mesin, dan teknik sipil sangat populer di China. Program studi ini sering menarik mahasiswa internasional yang ingin mengembangkan keterampilan teknis BisnisProgram studi bisnis di China terus meningkat popularitasnya, terutama di kota-kota besar seperti Beijing, Shanghai, dan Guangzhou. Program ini mencakup bidang seperti manajemen, pemasaran, dan SeniChina memiliki warisan seni dan budaya yang kaya, dan universitas di China menawarkan program studi seni yang meliputi seni lukis, musik, tari, dan Ilmu PengetahuanChina juga dikenal memiliki universitas-universitas yang kuat dalam ilmu pengetahuan, termasuk bidang seperti matematika, fisika, biologi, dan KedokteranProgram studi kedokteran di China semakin populer di kalangan mahasiswa internasional karena biaya pendidikan yang lebih terjangkau dibandingkan dengan negara-negara Barat. Program studi kedokteran di China mencakup bidang seperti kedokteran umum, farmasi, dan HukumProgram studi hukum di China mencakup bidang seperti hukum bisnis, hukum internasional, dan hukum lingkungan. Beberapa universitas di China menawarkan program studi hukum yang diajarkan dalam bahasa Kuliah di ChinaBanyak universitas di China yang menawarkan program beasiswa dan bantuan keuangan bagi mahasiswa internasional yang memenuhi syarat. Mahasiswa dapat mencari informasi lebih lanjut tentang beasiswa dan bantuan keuangan di situs web universitas yang ingin mereka beberapa jenis beasiswa kuliah di China yang tersedia untuk mahasiswa internasional. Untuk persyaratan dan prosedur pendaftaran dapat bervariasi tergantung pada jenis beasiswa dan lembaga yang menawarkannya. Berikut adalah beberapa beasiswa kuliah yang tersedia di China yang bisa Anda UniversitasBanyak universitas di China menawarkan beasiswa untuk mahasiswa internasional. Beasiswa ini dapat mencakup biaya kuliah penuh atau sebagian, biaya hidup, atau bebas biaya kuliah. Calon mahasiswa dapat mencari informasi tentang beasiswa universitas di situs web universitas tertentu atau melalui kantor perwakilan universitas di negara asal Pemerintah China CSCBeasiswa ini disediakan oleh Pemerintah China untuk mahasiswa internasional yang ingin kuliah di China. Beasiswa CSC mencakup biaya kuliah, biaya hidup, tiket pesawat PP, dan asuransi kesehatan selama studi. Beasiswa CSC tersedia untuk program sarjana, magister, dan doktoral. Pendaftaran beasiswa CSC dilakukan secara online melalui situs web China Scholarship Council CSC.Skyline of Beijing BisnisBeberapa organisasi bisnis dan industri di China menawarkan beasiswa kuliah di China untuk mahasiswa internasional yang ingin belajar di bidang bisnis atau manajemen. Beasiswa ini dapat mencakup biaya kuliah, biaya hidup, dan dukungan lainnya. Beberapa beasiswa bisnis yang populer di China termasuk beasiswa Alibaba Group, beasiswa Lenovo, dan beasiswa Pemerintah AsingBeberapa negara juga menawarkan beasiswa untuk warga negara mereka yang ingin kuliah di China. Beberapa contoh beasiswa ini termasuk beasiswa Jepang-China untuk studi di bidang teknologi, beasiswa Indonesia-China untuk studi di bidang seni dan budaya, dan beasiswa Singapura-China untuk studi di bidang ilmu sosial dan InternasionalBeberapa organisasi internasional seperti United Nations UN, Organisasi Kesehatan Dunia WHO, dan Bank Dunia menawarkan beasiswa untuk mahasiswa internasional yang ingin mempelajari bidang yang terkait dengan tujuan organisasi di China Pakai Bahasa Apa?Mungkin ada pertanyaan yang terlontar, kuliah di China pakai bahasa apa? Untuk bahasa pengantar dalam program kuliah di perguruan tinggi China dapat bervariasi tergantung pada universitas dan program studi yang diambil. Namun bahasa pengantar paling umum tentunya adalah bahasa Mandarin atau Bahasa China Putonghua dan beberapa program juga diselenggarakan dalam bahasa program studi diajarkan dalam bahasa Mandarin, universitas biasanya akan menuntut mahasiswa internasional untuk memiliki kemampuan bahasa Mandarin yang cukup baik sebelum mereka dapat jika program studi diajarkan dalam bahasa Inggris, universitas biasanya menuntut mahasiswa internasional untuk memiliki kemampuan bahasa Inggris yang cukup baik dan mengikuti tes kemampuan bahasa Inggris seperti TOEFL atau beberapa universitas di China menawarkan program studi yang diajarkan dalam bahasa lain seperti bahasa Spanyol atau bahasa Perancis, terutama untuk program studi bahasa dan budaya. Oleh karena itu, penting untuk memeriksa persyaratan bahasa pengantar di universitas tertentu dan program studi yang diminati sebelum memutuskan untuk dan Syarat Untuk Kuliah di ChinaTahukah Anda, apa saja persiapan dan syarat untuk kuliah di China? Setiap universitas di China memiliki persyaratan khusus dan prosedur pendaftaran yang berlainan. Karena itu penting untuk memeriksa persyaratan universitas tertentu dan mematuhi prosedur yang ini adalah persiapan dan persyaratan umum yang perlu dipenuhi untuk kuliah di China yang penting AkademikSebelum mendaftar untuk kuliah di China, Anda harus menyelesaikan pendidikan menengah atas atau sederajat yang setara dengan sertifikat SMA di China. Selain itu, Anda juga harus memenuhi persyaratan akademik untuk program studi yang BahasaUniversitas di China menuntut mahasiswa internasional untuk memiliki kemampuan bahasa Mandarin atau bahasa Inggris yang cukup baik tergantung pada bahasa pengantar program studi yang dipilih. Mahasiswa harus mengikuti tes kemampuan bahasa Mandarin atau bahasa Inggris seperti HSK atau TOEFL dan FinansialMahasiswa internasional di China harus mempersiapkan biaya kuliah dan biaya hidup selama kuliah di China. Selain itu, mereka juga harus memperoleh visa pelajar dan asuransi OnlineMahasiswa internasional dapat mendaftar secara online melalui situs web universitas atau melalui agen yang DiperlukanDokumen yang diperlukan untuk mendaftar kuliah di China termasuk formulir pendaftaran, transkrip akademik, sertifikat bahasa, surat rekomendasi, CV, dan surat pernyataan tujuan PelajarSetelah diterima di universitas di China, mahasiswa internasional harus mengajukan visa pelajar ke Kedutaan Besar China di negara asal KesehatanMahasiswa internasional juga harus menjalani pemeriksaan kesehatan dan menyediakan hasil pemeriksaan kesehatan sebagai persyaratan visa uraian tentang kuliah di China, baik mengenai biaya, beasiswa hingga pilihan program studinya. Ada sejumlah kelebihan menuntut ilmu di China ketimbang di Eropa atau AS. Namun jika kamu tertarik tentunya penting mempersiapkan diri dengan baik. Termasuk mengikuti les privat Bahasa Mandarin atau Bahasa Inggris di lembaga bimbel terpercaya, seperti Edumaster Juga Seperti pepatah tuntutlah ilmu sampai ke negeri china, nyatanya saat ini china merupakan negara yang berkembang pesat dengan jumlah penduduk 1,3 milyar jiwa, china berhasil membangun perekonomiannya hingga dapat menjadi negara adidaya dikawasan asia oleh karena itu banyak alasan kenapa harus kuliah ke China, mau tau apa aja alasannya? Yuk simak alasan-alasan berikut ini. Pendidikan Kelas Dunia Tidak kalah bagusnya dengan universitas di Eropa dan China saat ini adalah satu Kiblat pendidikan dunia. China juga menjadi negara favorit pelajar dan mahasiswa dari berbgai belahan dunia. Selain itu China menjalin kerjasama dengan lebih dari 70 Negara sebagai bentuk pengakuan internasuonal juga kualifikasi akademik. Terbukanya Perluang Untuk Berkarir. Sebagai salah satu negara dengan ekonomi global terbesar didunia, China membuka peluang besar bag kamu untuk berkarir. Ada banyak lowongan kerja yang tersedia, sehingga mahasiswa luar pun berkesempatan untuk bekerja di negeri tirai bambu ini setelah lulus. Biaya Terjangkau Kuliah di China cocok banget buat kamu yang mau kuliah di negara maju tapi dengan biyaya yang murah dibandingkan negara maju lainnya. Baca Juga Ingin Kuliah di China? Inilah Daftar Kampus China yang Sudah Mendunia Bisa Menguasai Dua Bahasa Sekaligus Di China, ada pilihan program dengan bahasa pengantar Mandarin dan Inggris, jadi kamu ga cuma bisa bahasa mandarin doang tapi Bahasa Inggris juga. Bayangin kamu bisa menguasai 2 bahasa yang paling populer di dunia. Pilhan Jurusan Yang Beragam Di China kamu gak perlu khawatir dengan pilihan jurusan yang ada, malah kamu bakal nemu jurusan yang mungkin kamu nyangka bakal ada. Pengalaman Kuliah yang Istimewa Dengan memiliki sejarah yang usianya melebihi tahun, Cina dikenal sebagai negara Inovator di berbagai aspek. Baik dari bidang studi, Astronomi, bisnis, filsafat, seni, matematika dll. Program Studi Doktoral yang Lebih Singkat Buat kamu yang mau kuliah kedokteran, di China kamu bisa selesain dengan waktu yang lebih cepat. Contohnya kalau di Amerika,UK dan Canada butuh waktu sekitar 8 tahun, di China Bachelor of Surgery MBBS cuma butuh waktu sekitar 5 tahun saja. Nah yang mana nih alasan kamu pengen kuliah ke China? Schoters The Largest Online Scholarship Platform

pengalaman kuliah di china