pendeta yang punya karunia penglihatan
PELAYANANLIMA JAWATAN & MANFAAT KARUNIA ROHANI. Efesus 4:11, "Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar.". JAWATAN RASUL "Ialah yang memberikan baik rasul-rasul" (Efesus 4:11) "Dan Allah telah menetapkan beberapa orang dalam Jemaat: pertama sebagai rasul" (1 Korintus 12:28)
Sayamenyarankan mereka bahwa Tuhan akan menganugerahi karunia penglihatan roh dan karunia-karunia yang lain tepat pada waktunya. Saya minta mereka berhenti berbicara tentang hal itu. Tuhan selalu memberikan kepada Pendeta karunia dan kuasa yang lebih besar. Kapanpun saya ditekan dan tidak punya pengharapan diserang kekuatan iblis
Padabulan April 2010, Graham, yang saat ini berusia 91 tahun yang memang sudah diganggu dengan penglihatan dan pendengaran yang mulai tidak berfungsi masih berencana untuk mengadakan Kebaktian Akbar untuk terakhir kalinya dan direncanakan akan digelar di sebuah Stadion. 2. Dwight L. Moody
Bataswaktu berhentinya tanda-tanda dan keajaiban-keajaiban, adalah ketika seluruh buku-buku Kitab Suci terselesaikan seluruhnya dan waktu penyelesaian seluruh buku tersebut dikenal terjadi pada tahun 397 Masehi oleh Dewan Cartage. Argumentasi yang sedemikian ini dapat menerima adanya dokumentasi mengenai tanda-tanda dan keajaiban-keajaiban
Bahasaroh adalah karunia Roh Kudus, tidak dapat dilatih atau didapatkan melalui usaha sendiri. Ada dua jenis bahasa Roh: Yang dapat dimengerti seperti di Kisah Para Rasul dan yang harus diterjemahkan dalam Korintus. Bahasa Roh yang tidak dapat mengerti harus diterjemahkan seperti yang diajarkan dalam 1 Korintus 14.
Er Flirtet Ständig Mit Anderen Frauen. Baru-baru ini seorang pendeta ternama, yang konon kabarnya sering bolak-balik dari dunia ke sorga, meninggal dunia. Tidak dijelaskan penyebab kematiannya. Yang pasti, banyak orang yang berduka, terutama para jemaat dan pengagumnya di seantero nusantara. 5 Desember 2021, pendeta ini mendapat penglihatan sebuah gedung besar dan orang banyak menyambut serta menyongsong dia yang mengenakan jubah ke sorga. Lalu ia bertanya kepada hamba Tuhan bawahannya, “Apakah saya mau dipanggil Tuhan?” Lalu dijawab, “Tidak, Bapak akan panjang umur”, demikian jawab hamba Tuhan bawahannya. Itulah bunyi kesaksian hamba Tuhan tersebut di ibadah jelang pemakaman pendeta seniornya, yang menyiratkan bahwa pendeta itu sudah tahu akan hari kematiannya melalui penglihatan yang konon sudah sering dialaminya. Tanggal 5 Mei 2022, pendeta ini meninggal dunia untuk selamanya. Sejauh ini belum ada kabar bahwa ia akan kembali lagi ke dunia, seperti klaim yang jadi kebiasaan sebelumnya. Beberapa hari kemudian seorang pelayan wanita di gereja yang didirikan pendeta ini mengaku mendapat penglihatan, bahwa pendeta mereka ada di awan-awan bersama dengan Tuhan Yesus. Begini kisahnya Dua orang pelayan gereja yang didirikan pendeta ini, yang adalah sepasang suami dan istri, sedang melakukan perjalanan untuk doa keliling pengurapan kota dari Surabaya menuju Malang dan Blitar. Ketiga kota ini di provinsi Jawa Timur. Dalam perjalanan pulang di malam hari melalui wilayah Pare, Kediri, di jalur yang tembus ke Mojowarno tidak tahu lokasi persisnya saat melalui persawahan dan ladang tebu yang luas, mereka berhenti untuk melakukan pengurapan. Saat melihat ke langit, si istri melihat pendeta mereka mengenakan baju putih bersama dengan Tuhan Yesus di sebelahnya. Pendeta itu mengangkat tangan pose sedang memberkati sambil tersenyum dengan wajah bersinar. Sesaat kemudian si istri menunduk tertegun. Namun ketika ia menengadah ke langit lagi, penglihatan itu sudah tidak ada, seolah menyelinap di kelamnya langit malam. Sejurus kemudian mereka berdua melanjutkan perjalanan kembali ke Surabaya. Si istri terus menangis sampai keesokan harinya karena penglihatan yang begitu berkesan. Video kesaksian ini sempat viral di kanal Youtube. Di video kesaksian lain, yang juga tayang di salah satu kanal Youtube, seorang pendeta yang berbeda mengaku mendapat penglihatan bertemu arwah pendeta yang sudah meninggal tadi juga, sekitar jam dini hari. Sebagaimana mana diceritakan dalam video kesaksian itu, pendeta yang sudah meninggal ini berseru kepadanya, “Pak Pendeta, tolong saya dibantu, tolong saya dilepaskan dari siksaan ini. Saya panas sekali. Saya sakit sekali. Saya haus sekali. Tolong saya dipindahkan. Saya tidak mau di sini.” Dalam penglihatan itu, terlihat pula banyak pendeta besar lain yang suka mengadakan mukjizat ada di sana. Setelah itu ia terbangun. Pendeta yang memberikan kesaksian ini mengaku tidak tahu pasti apakah itu sebuah mimpi atau penglihatan di dalam roh. Setelah memeriksa Lukas 16, ia berkesimpulan bahwa arwah pendeta yang sudah meninggal itu berada di alam maut dalam keadaan tersiksa. Nah, beberapa opini sontak menyeruak di otak setelah menelisik 2 video kesaksian ini. Yang satu mengeklaim mendapat penglihatan bermakna positif, yaitu bahwa pendeta mereka bersama Tuhan Yesus di awan-awan dengan wajah bersinar dan tersenyum. Yang lain mendapat penglihatan bermakna negatif, yakni bahwa pendeta tersebut ada di alam maut dan sangat menderita. Penglihatan mana yang benar di antara keduanya? Kedua penglihatan ini kontradiktif. Hanya ada dua kemungkinan salah satunya salah, atau keduanya salah. Tidak mungkin keduanya benar. Alkitab mencatat berbagai penglihatan yang pernah dialami manusia. Di Perjanjian Lama ada kisah Yusuf yang mendapat penglihatan melalui mimpi dan pernah diberitahukan arti mimpi dari Raja Firaun Kejadian 37, 40, 41. Ada pula cerita Daniel yang diberi tahu oleh Tuhan arti mimpi dari raja Nebukadnezar Daniel 2 dan penglihatan Raja Belsyazar Daniel 5. Di Perjanjian Baru ada kisah Stefanus yang mendapat penglihatan kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah Kisah Para Rasul 755. Sedangkan Paulus mencatat penglihatan yang didapat setelah empat belas tahun berlalu 2 Korintus 12. Dari berbagai catatan Alkitab tentang penglihatan, tidak seorang pun yang menilai diri sebagai spesialis pelihat. Penglihatan diberi Tuhan hanya untuk kepentingan khusus kepada orang khusus pada waktu khusus. Penglihatan bukanlah suatu kebiasaaan rutin dan menjadi spesialisasi dan monopoli seseorang. Orang yang pernah mendapat penglihatan tidak menjadi lebih penting daripada apa isi penglihatannya. Rasul Paulus menyatakan bahwa ia tidak akan bermegah karena mendapat penglihatan. Bahkan ia tidak ingin ada orang yang membanggakannya karena mendapat penglihatan. Ia tahu bahaya kesombongan rohani yang ditimbulkan karena pernah mendapat penglihatan harus dijauhkan 2 Korintus 122-7. Sebuah mimpi atau penglihatan tidak serta merta dapat diklaim berasal dari Tuhan. Di zaman para nabi dan para rasul, Allah memberitahukan maksud dan kehendak-Nya melalui, di antaranya, mimpi dan penglihatan. Ini disebabkan belum lengkapnya firman Tuhan yang didokumentasikan dalam bentuk seperti yang dipegang umat Kristen saat ini. Dengan sudah lengkapnya Alkitab yang terdiri atas Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, maka umat Kristen sepatutnya menjadikan Alkitab sebagai pegangan, referensi dan otoritas pertama dan utama dalam hidup. Setiap penglihatan di masa kini harus diuji dengan kebenaran kitab suci. Penglihatan di masa kini bukan otoritas kebenaran. Bahaya kesombongan rohani mengintai orang yang pernah atau sering mendapat mimpi dan penglihatan. Apalagi kalau orang tersebut dipuji dan dipuja oleh pengikutnya, yang menganggap tokoh panutannya sebagai sumber kebenaran yang tidak punya kekeliruan dan tidak mungkin melakukan kesalahan. Daripada sibuk melihat-lihat penglihatan para pelihat, lebih baik mencari petunjuk hidup dari firman Tuhan Alkitab yang dapat dilihat, tanpa perlu bertanya pada para pelihat. Firman Tuhan sudah pasti benar tanpa kesalahan infallibility and inerrancy of the Bible dan tak pernah lekang sepanjang zaman. Ah, mari terus nikmati SUPnya. Ada sensasi pedas yang menghangatkan dan baik untuk kesehatan iman. Jangan sampai mendingin, apalagi membeku. Silakan dibagikan kepada sahabat dan rekan jika dianggap bermanfaat. Tuhan Yesus memberkati para pembaca yang budiman.
Publié le 19/05/2017 à 0800ENQUÊTE - Trente-quatre ans après son lancement à Paris, Cartier fait renaître, dans la Cité des Anges, sa montre féline. Ni tout à fait la même, ni tout à fait une spéciale à Los AngelesC'est toujours risqué de vouloir faire du neuf avec du vieux, surtout quand on s'attaque à une icône de l'horlogerie des années 1980, affirme un fin observateur du secteur. Le danger étant de tomber dans une nostalgie trop littérale du produit et de sortir une énième montre vintage qui ne serait que la pâle copie de l'originale, déconnectée des attentes des générations contemporaines.» Il semblerait que Cartier ait évité l' contente d'avoir été la coqueluche du dernier Salon international de la haute horlogerie de Genèveen janvier, cette Panthère 2017 a eu tôt fait de séduire Hollywood et Los Angeles, où la marque phare du groupe Richemont l'a présentée ces jours derniers. Outre le fait que Cartier réalise 20 % de son chiffre d'affaires aux États-Unis, le choix de cet État américain n'était pas innocent. En termes d'influence, de tendance, d'industrie du cinéma, de high-tech, la Californie donne le la au reste de la planète, analyse Cyrille Vigneron, PDG de l'entreprise. Ici,“Everything is day one”, comme dirait le dirigeant d'Amazon. C'est dans ce “nouveau nouveau monde” que nous avons voulu que la Panthère renaisse. Los Angeles comme décor la rend encore plus désirable auprès des jeunes générations de femmes.» Nous avons préféré puiser dans notre patrimoine et remettre en lumière la Panthère »Cyrille Vigneron, patron de CartierPour ce réveil en grande pompe, le joaillier s'est offert les services de la réalisatrice Sofia Coppola. Quand Cartier m'a demandé de faire un film pour relancer cette montre, je me suis interrogée qui incarne aujourd'hui la femme Panthère? Dans quel milieu évolue-t-elle? Il fallait que je donne une interprétation actuelle de toutes ces égéries glamour, sophistiquées, sexy et drôles qui ont porté cette montre dans les années 1980. L'actrice australienne Courtney Eaton, que j'avais rencontrée pour un casting, possède ce chien et ce naturel que je recherchais.» Il en ressort une mini-superproduction, cinématographique dans les plans, nerveuse dans la narration. Le pitch pourrait être résumé ainsi une jeune femme intrépide jouit sans encombre de tous les plaisirs d'une vie dorée, qui passent à sa portée, sous les palmiers de Selon nos estimations, la marque aurait déboursé entre 3 et 5 millions d'euros pour cette précieuse griffe de la rue de la PaixMais pourquoi Cartier a-t-il décidé de miser sur ce modèle créé en 1983 et dont la fabrication a été arrêtée en 2004? Sans doute parce qu'après la Santos, première montre-bracelet inventée par l'entreprise en 1904, la Panthère, qui, du reste, lui emprunte ses signes distinctifs un boîtier carré et une lunette avec des vis rivetées, a été son deuxième plus gros succès horloger. En vingt ans, la griffe de la rue de la Paix en a vendu plus de exemplaires, faisant de son félin fétiche l'une des montres-bijoux les plus portées au monde. Autre élément plaidant en faveur de la renaissance de ce garde-temps, outre le revival actuel des Golden Eighties, sa parfaite adéquation avec la stratégie définie par Cyrille Vigneron lors de son arrivée à la tête de la société, il y a un an et demi. Notre premier métier est de créer des bijoux pour les femmes, il était donc indispensable de recentrer notre offre horlogère sur une clientèle féminine et sur ce que nous savons faire de mieux, à savoir les montres de forme, poursuit le PDG. Dans un marché qui pêche par une offre surabondante, trop de nouveautés tuent la nouveauté. Nous avons préféré puiser dans notre patrimoine et remettre en lumière la Panthère. Nous n'avons surtout pas voulu la “revisiter” au sens marketing du terme. À chaque fois que l'on touche à une icône, on l'affaiblit.» Dont accouche d'une montre Panthère aussi intemporelle que fraîche, prêtant le flanc aux fantasmes d'une féminité absolue, universelleL'ex-best-seller des années 1980-1990, plébiscitée par Madonna, Brooke Shields, Pierce Brosnan ou encore Keith Richards, n'a pas été défigurée. Maintien des proportions entre le boîtier et le bracelet, limitation à deux tailles petit et moyen modèle, absence de calibres mécaniques au profit de mouvements à quartz, le lifting est d'autant plus réussi qu'il relève de l'indécelable. Les seules interventions avouées étant un blanchiment du cadran, un resserrage des maillons, pour donner davantage de tonicité au bracelet, et la suppression de la date, car un bijou qui donne l'heure s'avère une fonction amplement suffisante. En or jaune, en or rose, en acier ou bicolore, avec ou sans brillants, les quatorze références présentées forment un ensemble fort, ce numéro d'équilibriste, Cartier accouche d'une montre Panthère aussi intemporelle que fraîche, prêtant le flanc aux fantasmes d'une féminité absolue, universelle. Histoire d'achever de convaincre ses cibles potentielles, le positionnement des prix se révèle fort concurrentiel 3850 euros, la petite version en acier. Sortie officielle prévue le 1er juin. Souhaitons-lui le même succès qu'à la Ballon Bleu dont pièces ont été achetées depuis son lancement en de la félineEn 1914, le thème de la panthère fait son apparition dans le bestiaire de Cartier. Pour la première fois, le joaillier utilise son pelage tacheté sur une montre-bracelet notre photo dont le mouvement est, à l'époque, fabriqué par Jaeger. Jeanne Toussaint, la muse et collaboratrice de Louis Cartier, en fit son animal préféré. Le fauve séduisit les plus grandes croqueuses de bijoux qui, telle la duchesse de Windsor, commanda en 1948 une broche en trois dimensions sur laquelle la bête trône sur une émeraude de 116 carats.
1. Billy Graham Lahir 7 November 1918 Aliran Baptis Southern Baptist William Franklin "Billy" Graham, Jr. adalah seorang penginjil Kristen Amerika. Pada 25 April, 2010 ketika ia bertemu dengan Barack Obama, dia telah menjadi penasehat spiritual untuk dua belas presiden Amerika Serikat sejak Harry S. Truman. Selain itu, Graham juga masuk dalam tujuh besar orang paling dikagumi di dunia abad ke-20 menurut. Dia dikenal banyak orang karena khotbah-khotbahnya yang sering disiarkan di radio dan televisi. Billy Graham telah berkhotbah kepada banyak pendengar lebih dari pengkhotbah manapun di dunia. Menurut stafnya, pada tahun 1993 lebih dari 2,5 juta orang telah "melangkah maju di Kebaktian Kebangunan Rohani untuk menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat pribadi mereka ". Data tahun 2008, khotbah Billy Graham telah menjangkau sekitar 2,2 miliar pendengar. Pada bulan April 2010, Graham, yang saat ini berusia 91 tahun yang memang sudah diganggu dengan penglihatan dan pendengaran yang mulai tidak berfungsi masih berencana untuk mengadakan Kebaktian Akbar untuk terakhir kalinya dan direncanakan akan digelar di sebuah Stadion. 2. Dwight L. Moody Lahir 5 February 1837 - 22 December, 1899 Aliran Injili/Evangelical Moody lahir pada hari yang sama dengan ulang tahun ibunya, yaitu di suatu peternakan kecil di New England AS. Ayahnya meninggal ketika dia berusia 4 tahun. Tahun 1860, Presiden Abraham Lincoln menjadi anggota dari gereja yang dipimpinnya. Tuhan semakin memberkati usaha pelayanan Moody, sehingga di mana pun ia memberitakan Injil, ratusan bahkan ribuan orang bertobat menerima keselamatan. Berita tentang kebaktian dan kebangunan rohani yang dipimpin Moody tersebar sampai seluruh Amerika, bahkan dampaknya juga sampai ke negara lainnya. Surat kabar dan radio ikut memberitakan fenomena kegerakan rohani yang dimotori Moody ini. Pelayanan terakhir Moody adalah di gedung Convention Hall yang dihadiri sekitar orang. Kotbahnya diambilkan dari nas Lukas 1416-24 tentang orang-orang yang berdalih. Selesai kebaktian ini, Moody jatuh sakit dan pulang ke Northfield untuk beristirahat. Akhirnya, di kota asalnya ini Moody meninggal dunia pada tanggal 22 Desember 1899. Namun kenangan akan pelayanannya tetap tersimpan manis sampai saat ini, dan beberapa ucapannya yang terkenal, masih kerap di kutip dalam berbagai naskah maupun kotbah-kotbah hamba Tuhan saat ini. Kutipannya yang terkenal adalah "Alkitab akan menjauhkan anda dari dosa, dan dosa akan menjauhkan anda dari Alkitab". 3. Smith Wigglesworth Aliran Methodis, tapi punya pengaruh besar terhadap gerakan dan paham Pentakosta Wigglesworth percaya penyembuhan yang datang melalui iman, dan ia fleksibel tentang metode yang digunakan. Ketika ia dilarang untuk meletakkan tangan pada para jemaat oleh pihak berwenang di Swedia, dimana saat itu dia sedang berkhotbah untuk "pemulihan ekonomi", akhirnya dia menyuruh orang-orang untuk meletakkan tangan pada diri mereka sendiri. Dia juga seringkali bahkan hampir selalu mengurapi dengan menggunakan minyak, dan pembagian sapu tangan doa salah satu yang dikirim kepada Raja George V. Wigglesworth seringkali mengusir sakit karena dia percaya bahwa sakit penyakit berasal dari setan. Dokter mendiagnosa Smith menderita usus buntu yang makin hari makin parah. Harapan satu-satunya hanya melalui operasi, tapi saat itu tubuhnya terlalu lemah. Dokter itu pergi, berjanji untuk kembali nanti. Seorang wanita tua dan seorang pemuda datang dan berdoa. Pemuda itu meletakkan tangannya di Smith dan menangis, "Keluarlah, setan, dalam nama Yesus." Smith bersaksi, "Yang mengejutkan adalah sakit penyakit itu langsung lenyap dan saya merasakan kesehatan yang luar biasa." Dia turun dan mengatakan kepada istrinya yang terkejut, "Saya sembuh." Sekitar dua puluh orang bangkit dari antara orang mati selama pelayanan Smith. Dia percaya percobaan besar menyebabkan pengalaman lebih dalam dengan Allah. "Hanya emas yang melelehlah yang bisa dibentuk" adalah salah satu ucapan-Nya. 4. Reinhard Bonnke Aliran Karismatik Ia mengalami "lahir baru" pada usia 9. Ia belajar di Sekolah Tinggi Alkitab Wales di Swansea dan pendeta di Jerman selama tujuh tahun. Ia memulai pelayanannya di Afrika, yang merupakan panggilan utamanya, dengan berkhotbah di Lesotho pada tahun 1967. Ia kemudian mengadakan pertemuan evangelis besar di seluruh benua. Reinhard mulai mengadakan pertemuan tenda yang menampung 800 orang. Kehadiran pengunjungnya makin hari makin meningkat sehingga tenda yang lebih besar harus dibeli. Pada tahun 1984, ia menugaskan pembangunan sebuah tenda yang mampu menampung jiwa. Tenda ini hancur dalam badai angin tepat sebelum Kebaktian Kebangunan Rohani dimulai. Ada pertanyaan tentang bagaimana untuk melanjutkan. Tim memutuskan untuk tetap mengadakan Ibadah di alam terbuka. Ketika mereka mengharapkan tenda itu akan dipenuhi oleh peserta, ternyata Tuhan mendatangkan lebih dari orang, dan akhirnya mereka mengerti mengapa Tuhan merubuhkan tenda tersebut. Reinhard mendirikan pelayanan internasional, Christ For All Nations, dengan lokasi kantor di Johannesburg, Afrika Selatan; Frankfurt, Jerman; Birmingham, Inggris; Ontario, London dan Orlando, Florida. Sejak awal milenium baru, melalui sejumlah besar kebaktian yang diadakan di Afrika dan bagian dunia lainnya, tercatat telah 55 juta jiwa memutuskan untuk menerima Yesus Kristus. Sebagai bagian dari program pemuridan-pelatihan, 185 juta eksemplar literatur CFAN telah diterbitkan dalam 103 bahasa dan dicetak di 55 negara. Jutaan buku telah dicetak dan disebarkan secara cuma-cuma di negara-negara di seluruh dunia. 5. Martin Luther King, Jr. Aliran Baptis Martin Luther King, Jr., adalah penerima Nobel, pendeta Baptis dan aktivis HAM bagi warga Afrika-Amerika. Dia adalah salah seorang pemimpin terpenting dalam sejarah AS dan dalam sejarah non-kekerasan pada zaman modern, dan dianggap sebagai pahlawan, pencipta perdamaian dan martir oleh banyak orang di seluruh dunia. Satu setengah dekade setelah pembunuhan terhadapnya pada tahun 1968, Amerika Serikat menetapkan sebuah hari libur untuk memperingatinya, Hari Martin Luther King. Harus diakui, dalam bidang khotbah dan penginjilan, tidak ada karya ataupun kebaktian akbar yang pernah dibuatnya. Namun, dilihat dari hasil dan pengaruhnya terhadap perubahan sosial sangat terlihat. King adalah seorang pendeta di Gereja Baptis Montgomery, Alabama yang berjuang melawan diskriminasi rasial. Pada tahun 1963, King memimpin demonstrasi pemboikotan bus di Birmingham. Pemboikotan itu dilakukannya tanpa menggunakan kekerasan. Kebesaran King terutama terletak pada impian tinggi dan gaya spektakulernya sebagai seorang pendeta. Pidatonya dengan judul "Saya memiliki sebuah impian" pada parade berbarisnya ke Washington, DC 28 Agustus 1963 membuatnya semakin terkenal. Ia dipuja dengan banyak gelar terhormat. Pada 1963, ia menerima Penghargaan Perdamaian Nobel. Ia ditembak hingga meninggal dunia ketika ia melakukan aksi di Memphis pada 4 April 1968. Guncangan dari kematiannya menyebabkan banyak kerusuhan dan bentrokan di berbagai kota di seluruh Amerika Serikat. 6. David Yonggi Cho Aliran Pentakosta David Yonggi Cho adalah pendeta Kristen Korea Selatan. Dia adalah Gembala Senior dan pendiri Gereja Injil Sepenuh Yoido Sidang Jemaat Allah, jemaat terbesar di dunia dengan anggota 2003, dan saat ini sudah lebih dari 1 juta jemaat. Cho masih melakukan dua pelayanan khotbah di tujuh gereja cabangnya dimana jemaat masih begitu antusias untuk menghadiri ibadahnya sehingga mereka harus datang satu jam sebelumnya agar bisa mendapatkan kursi. 7. William Seymour Aliran Karismatik Hampir saya bisa pastikan, jarang sekali orang Kristen yang mengenal nama ini. Padahal, bersama Charles Parham, dia adalah pelopor gerakan Pentakosta dan Karismatik yang saat ini merupakan denominasi yang memiliki tingkat pertumbuhan tertinggi. Sejak dipelopori awal 1900, saat ini gerakan ini sudah memiliki lebih dari 500 juta jemaat. Seymour lahir anak dari budak di Centerville, Louisiana. Sebagai seorang pria dewasa ia menjadi mahasiswa di sebuah sekolah Alkitab yang baru dibentuk didirikan oleh Charles Parham di Houston, TX pada tahun 1905. Di sinilah ia belajar prinsip utama dari Gerakan Kekudusan. Ia mengembangkan pemahamannya mengenai glossolalia "berbicara dalam bahasa lidah/roh" sebagai konfirmasi dari karunia-karunia Roh Kudus. Dia kemudian pindah ke Los Angeles untuk melayani di gereja. Sebagai konsekuensi dari keterlibatannya dalam aliran yang dianggap aneh, dia telah dihapus dari paroki di mana ia telah ditunjuk. Mencari tempat untuk melanjutkan pekerjaannya, ia menemukan sebuah bangunan kumuh di pusat kota Los Angeles berada di Azusa Street, dan berkhotbah mengenai pengajaran awal Pentakosta di sana. Seymour tiba dan berkhotbah mengenai pesan-pesan Pentakostalnya di sebuah rumah yang dijadikan tempat kebaktian. Setelah sebulan berdoa dan berpuasa terus-menerus, Roh Kudus turun menguasai sekelompok kecil jemaat itu. Beberapa orang diantaranya berbahasa lidah pada bulan April 1906. Peristiwa itu bagaikan api, menyebar sedemikian cepat sehingga begitu banyak orang datang dan beranda rumah kecil itu menjadi roboh. Akhirnya, para jemaat harus mencari gedung lain yang lebih besar. Mereka menemukan dan menyewa sebuah bangunan bekas gereja yang digunakan sebagai gudang di Jalan Azusa nomor 312. Kebaktian diadakan setiap hari sampai tengah malam selama tiga tahun terus-menerus. Sering kali enam ratus orang berada bersamaan di dalam gereja kecil itu sementara lima atau enam ratus orang lainnya mendengarkan di luar jendela. Pada awalnya, dewan pers dan para pemimpin agama menolak gerakan ini dan menganggap karunia-karunia roh dramatis lainnya - seperti penyembuhan, nubuat, dan bahasa lidah - sebagai suatu lelucon yang patut dipertanyakan. Tetapi bukan hal ini yang sebenarnya William Seymour tekankan, dia menekankan betapa pentingnya baptisan Roh Kudus. "Bahasa lidah merupakan salah satu tanda yang dapat diterima oleh setiap orang yang sudah dibaptis, tetapi bukan hal ini yang merupakan bukti nyata atas hadirnya Roh Kudus dalam kehidupan sehari-hari," tulisnya. Para ahli sejarah gereja akhirnya mulai berusaha mewujudkan impian Pendeta William J. Seymour dan pandangannya mengenai persatuan antarumat Kristen. Pada tahun 1972, Sidney Ahlstrom, seorang ahli sejarah gereja yang terpandang dari Universitas Yale, mengakui "Seymour memberi pengaruh besar dalam gerakan Kristen di Amerika daripada para pemimpin berkulit hitam lainnya."
Budhi Marpaung Official Writer Sepanjang 2018, berita-berita Kekristenan di tanah air Indonesia berhasil menarik perhatian para pengunjung di Dari banyaknya berita yang telah diangkat, ada beberapa yang adalah lima 5 artikel berita Kekristenan yang dimaksud 1. Akhirnya Fifi Tjahaja Purnama Angkat Suara Soal Isu Pindah Agama AhokMeski berada di tahanan dan sudah lama tidak tampil di muka umum, hal-hal yang berkaitan dengan Basuki Tjahaja Purnama tetap ditunggu-tunggu oleh publik. Isu berpindah agamanya Ahok oleh karena akan menikahi seorang anggota polisi menjadi perbincangan yang hangat saat itu. Sang adik, Fifi Lety Tjahaja Purnama lantas memposting jawaban atas pertanyaan publik atas isu terkait kakak laki-lakinya tersebut di akun media sosialnya. “trueorfalse Dari jawaban Yg masuk dapat Di simpulkan banyak sudah tahu mana berita bohong dan mana Yg benar. Sudah jelas Tidak mungkin Demi wanita basukibtp pindah agama. Kalau dulu saja di minta pindah agama demi jabatan Atau Demi tidak masuk penjara dia tidak mau, mana mungkin cuma Gara2 wanita pindah,” tulis Fifi. 2. Viral! Sebelum Lion Air Jatuh, Gadis Pendoa Ini Sudah Sebarkan Pengelihatannya Lewat FB!Dalam peristiwa jatuhnya Lion Air JT 610 di Karawang, Senin 29/10/2018, terselip suatu fakta dimana seorang gadis remaja bernama Gloria Tesalonika Lomboan pernah menuliskan suatu penglihatan di akun Facebook pribadinya yakni bahwa akan ada pesawat yang dari Tribun Manado, Gloria sudah diberikan karunia oleh Tuhan untuk mendoakan orang sakit sejak berusia 6 tahun. Ia juga mendapat karunia penglihatan atau bernubuat mengenai musibah-musibah status Facebooknya viral, Gloria menjelaskan kalau hal ini bukanlah sebuah ramalan, melainkan penglihatan yang Tuhan berikan melalui dirinya. 3. Pernah Bermusuhan, Mantan Petempur Kristen dan Islam Saat Konflik Ambon Kini Bersahabat Ronald kiri dan Iskandar kanan kini saling bersahabat / Sumber BBC Indonesia Ronald Regang dan Iskandar Slameth merupakan dua orang pimpinan dari kelompok yang turut ambil bagian dalam konflik bernuansa SARA yang terjadi di Ambon belasan tahun silam. Ronald merupakan komandan pasukan anak Kristen, sedangkan Iskandar merupakan bagian dari Pasukan Jihad. Seusai Perjanjian Malino pada 2002, konflik di Ambon mulai mereda. Keduanya kembali ke komunitas masing-masing. Meski begitu, keduanya masih menyimpan kemarahan atau dendam. Ronald dan Iskandar akhirnya bertemu pada 2006 di dalam sebuah acara lintas damai yang melibatkan Lembaga Antar Iman Maluku, wadah yang diorganisir Pendeta Jacky Manuputty dan Ustad Abidin Wakano. Melihat persahabatan yang terjalin antara Pendeta Jacky Manuputty dengan Ustad Abidin, keduanya akhirnya bisa berkomunikasi dan akhirnya menjadi sahabat sampai sekarang. 4. Fakta Pramugari Lion Air JT610 Vita Simarmata Saat Merasa Sendiri, Membaca Alkitab! Vita Damayanti Simarmata merupakan salah satu korban korban Lion Air JT 610 yang jatuh di Karawang pada Senin, 29/10/2018. Perempuan yang berprofesi sebagai pramugari itu diketahui ternyata merupakan pengguna media menelusuri jejak-jejak Vita di medsos, ternyata menemukan hal yang menarik. Bagaimana tidak, pada satu pertanyaan dari pengguna medsos kepada dirinya, Vita dengan tanpa ragu mengungkapkan sisi spiritualitas dirinya.“pernah ngerasa ga punya temen banyak/beberapa tp masih suka ngerasa sepi sendiri?dan kadang kaya gaada yg ngerti perasaan kita? kalo kaya gitu apa yg km lakuin?,” demikian pertanyaan yang dikirimkan anonymous kepada Vita di akun ASK FM miliknya vitads_“sering…biasanya kalo udah gitu lgsg saat teduh, ambil bible, trs doa,” jawab Terjerat Kasus Penistaan Agama, Ini 5 Fakta Soal Pendeta Saifuddin IbrahimPendeta Saifuddin Ibrahim atau dikenal juga dengan sebutan Abraham Ben Moses harus berhadapan dengan hukum oleh karena aktivitas yang dilakukannya di dunia dalam jaringan. Ia ditangkap oleh pihak kepolisian pada Selasa 5 Desember 2018 dengan tuduhan telah menyebarkan ujaran kebencian terhadap agama Islam lewat sosial media Facebook. Dari hasil penelusuran, Jawaban com mendapati 5 fakta seputar sosok Pendeta Saifuddin Ibrahim ini, dimana salah satunya adalah Pendeta Saifuddin Ibrahim merupakan pendeta Kristen yang pertama kali kena jerat kasus penistaan agama. Seperti apakah berita-berita yang akan muncul di di tahun mendatang? Yang manakah yang akan banyak dibaca oleh pengunjung? Biarlah waktu yang menjawabnya. Sumber
C’est sa première apparition sur le marché depuis sa réalisation par les ateliers Cartier dans les années 1930. Une exceptionnelle pendule Art déco, dont les aiguilles semblent mystérieusement flotter dans le cadran, sera présentée chez PIASA prochainement. 13 mai 2021Cartier, Paris, années 1930, exceptionnelle Pendule Mystérieuse, probablement une commande spéciale. Argent 925‰, marbre, marqueterie de rhodonite, onyx, cristal de roche. Photo © Studio Sebert / PIASALa maison PIASA aura le plaisir de présenter, dans le cadre d’une vacation de joaillerie et d’horlogerie de premier ordre, une pendule mystérieuse signée par la griffe Cartier à l’apogée de la période Art déco. Tout commence en 1912, alors que l’horloger Maurice Couët, âgé de 28 ans, décide de suivre le célèbre illusionniste Jean-Eugène Robert-Houdin et met au point l’objet qui deviendra l’un des emblèmes de la maison Cartier la pendule mystérieuse. Cet objet, dont la mécanique a laissé le public et le monde de l’horlogerie stupéfaits, est composé d’un disque transparent à bord dentelé actionné par un système caché dans l’encadrement, donnant ainsi l’impression que les aiguilles fixées au disque flottent et ne sont connectées à aucun mouvement qui est caché dans le socle. Un vrai miracle de l’horlogerie !Cartier, Paris, années 1930, exceptionnelle Pendule Mystérieuse, probablement une commande spéciale. Argent 925‰, marbre, marqueterie de rhodonite, onyx, cristal de roche. Photo © Studio Sebert / PIASAOn compte environ 90 pendules mystérieuses fabriquées avant les années 1930, avant que la production ne soit interrompue pendant la guerre, pour reprendre plus généreusement dans les années 1970. Au sein de l’enseigne Cartier, on considère que la plupart des dessins de ces pendules était réalisée par Charles Jacqueau et George Remy. Charles Jacqueau, dessinateur en joaillerie parisien, a commencé sa carrière chez la prestigieuse maison en 1909 il a été employé directement par Louis Cartier, pour devenir Directeur de la Création de 1911 à 1935. La pendule présentée ici, réalisée aux alentours de 1930, porte les marques stylistiques de l’esthétique art déco, soient des forme géométriques, des motifs sobres et des matériaux lourds et élégants, comme l’or ou le marbre. De par ses aiguilles, la pendule fait clairement référence à la 7e merveille du monde moderne », l’Empire State Building de New York, puisqu’elles en empruntent la Paris, années 1930, détail des aiguilles de la Pendule Mystérieuse reprenant la silhouette de l'Empire State Building. Photo © Studio Sebert / PIASALe socle se compose principalement de rhodonite du grec rhodon » pour sa couleur rose, une espèce minérale parcourue de veines noires d’oxyde de manganèse, qui contraste magnifiquement avec les parties en onyx et donne à la pendule un aspect architectural. L’utilisation de la rhodonite est rare chez Cartier, et cette pendule est d’ailleurs le seul exemplaire connu qui en est d’un axe unique et d’un mouvement à huit jours classique, elle porte le poinçon de Maurice Couët, qui a développé plusieurs versions de la pendule mystérieuse pour Cartier dans les années 1920, après la mise au point de la toute première en 1912, le Modèle A. Pour ses pendules, le maître a puisé son inspiration dans différentes cultures, allant jusqu’à développer douze versions aux aspirations chinoises et six reprenant la structure dite Portique ». Cartier, Paris, années 1930, exceptionnelle Pendule Mystérieuse, probablement une commande spéciale. Argent 925‰, marbre, marqueterie de rhodonite, onyx, cristal de roche. Photo © Studio Sebert / PIASAÀ l’instar de la merveille Art déco présentée ici, chaque pendule mystérieuse nécessitait plusieurs mois de travail minutieux jusqu’à 12 mois, avant d'être somptueusement décorée par un bijoutier. L’intervention de six ou sept spécialistes des ateliers parisiens de Cartier orfèvre, émailleur, lapidaire, sertisseur, graveur et polisseur était requise, portant la pendule mystérieuse au rang des objets d’arts décoratifs les plus onéreux jamais produits par la maison. Avec une estimation haute surpassant le demi-million, ce joyau de l’horlogerie sera l’incontestable lot phare de la vacation de PIASA, qui se tiendra le 19 mai prochain. Elle provient de la collection particulière du commissaire priseur Maurice Rheims et apparaît sur le marché pour la première fois depuis sa sortie des ateliers Cartier dans les années 1930. CARTIER attribué à, bracelet Charms sur le thème de Charlie Chaplin retenant six charms en or jaune 750. Photo © Studio Sebert / PIASAOutre la pendule mystérieuse, PIASA dispersera une belle sélection de bijoux et de montres, dont une autre création attribuée à l’enseigne à la panthère, un bracelet Charms sur le thème de Charlie Chaplin. Le bijou soutient six charms en or jaune émaillé, dont un représentant Chaplin et un représentant Jackie Cogan. Chaque charm est double face, laissant ainsi voir la face et le dos de chaque personnage. Lacloche Frères, Paris, bracelet en or jaune 18k 750‰ et platine 850‰, six maillons articulés sertis de diamants taille ancienne et rubis calibrés, vers 1920. Photo © Studio Sebert / PIASA Un bracelet à breloques viendra ponctuer la session, mais cette fois, c’est l’enseigne Lacloche Frères qui est à l’honneur. Fondée à Paris en 1892 par Jules et Léopold Lacloche, l’entreprise a assis sa réputation avec des créations innovantes comme les bracelets petit point », mais aussi des accessoires en or sur le thème des animaux créés en collaboration avec Julien Duval et Paul Frey, ou encore de somptueux bijoux Art déco de style Chinoiserie et renaissance égyptienne. Le bracelet présenté ici, réalisé vers 1920, retient six breloques sur le thème de l’amour et se constitue de six maillons articulés sertis de diamants taille ancienne et rubis. René Boivin, 1933-1935, bracelet rigide orné d'un clip amovible rouleaux » à gradins en platine 850‰ et or gris 18k 750‰ serti de diamants ronds et baguette. Photo © Studio Sebert / PIASAIl convient de noter deux importants bijoux de créateurs, l’un signé René Boivin et l’autre Lydia Courteille. Deux créateurs que plusieurs décennies séparent, mais que leur esprit aventureux et provocateur rapproche. René Boivin est un emblème de l’orfèvrerie française, dont l’atelier a connu différentes vagues d’inspiration, produisant des collections allant du monde marin au monde végétal, en passant par un bestiaire varié, mais toujours dans des formes et des matériaux originaux. La maison Boivin a mis à l'honneur, avant l'heure, les pierres fines citrines, péridots, améthystes et les bijoux polychromes. Le présent bracelet a été réalisé d’après un dessin de Juliette Moutard, orfèvre employée par Jeanne Boivin à la mort de son mari, qui a donné un nouveau souffle aux conceptions de la maison, et date de Courteille, importante bague en platine 850‰ entièrement pavée de diamants taillés en rose sertie d'une tanzanite de forme coussin entre deux tanzanites triangulaires. Photo © Studio Sebert / PIASALydia Courteille, qui a déclaré que l’art n’existe pas sans provocation », est une joaillière et gemmologiste dont les créations ont paré les plus grandes stars. Son enseigne, située rue Saint Honoré, se présente comme un cabinet de curiosités et attire les collectionneurs les plus avisés. La créatrice sera représentée avec une importante bague en platine entièrement pavée de diamants taille rose sertie d'une tanzanite de forme coussin entre deux tanzanites Ostertag, Paris, années 1935-1940, étui à cigarettes en or de deux tons 18k 750‰ godronné, le poussoir serti de saphirs calibrés. Photo © Studio Sebert / PIASAEnfin, parmi les accessoires, on retrouve un étui à cigarettes en or de deux tons signé Arnold Ostertag. Conçu à Paris aux environs de 1935-1940, l’étui comporte monogramme » et un poussoir serti de saphirs calibrés. La vente, qui comprend près de 120 lots, se déroulera le 19 mai prochain à 18h chez tous les lots de PIASA sur Barnebys !
pendeta yang punya karunia penglihatan